:: SITI AISHAH'S STORIES ::

Thursday, March 12, 2009

cerita CINTA AGUNG !!!

Kita juga pernah menitiskan airmata..... namun apakah nilai airmata itu????


Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorangyang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidakmengizinkannya masuk,"Maafkanlah, ayahku sedang demam", kata Fatimah yang membalikkanbadan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudahmembuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?""Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajahanaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa
Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril,jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
"Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullahlega,matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?
", tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib
umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku
pernah mendengar Allah
berfirman
kepadaku:
"Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali
umat Muhammad telah berada
didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit
sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka."Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu
Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah
mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"
"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii,ummatii, ummatiii? " -
"Umatku,umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.



Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?


Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa
salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita...